Jalur kereta Lumajang, perlukah diaktifkan>???

Pertanyaan yang sudah sering dilontarkan. Namun, sepertinya hal ini tidak mendapat perhatian yang serius
Berkaca dari jaman yang sudah dahulu, penggunaan jalur kereta api dilumajang memang menjadi salah satu transportasi utama dari pasirian menuju kota lumajang dan juga dari kabupaten lain yang masuk ke Lumajang. Tapi itu dulu, disaat transportasi masih sangat terbatas. Sekarang? bahkan pengusaha angkutan umum saja banyak yang beralih profesi karena masyarakat Lumajang sudah beralih ke kendaraan pribadi seperti sepeda motor. Contohnya saja bila dengan sepeda motor masyarakat pasirian bisa mencapai kota Lumajang dalam waktu tempuh kurang dari 1 jam dan bisa kapanpun, Sedangkat bila naik kereta meskipun waktu tempuhnya bisa cepat namun, jadwal keberangkatan jadi masalahnya. Bus Lumajang-Malang saja sekarang yang saya lihat penumpangnya sudah tidak seramai dulu. Dulu penumpang dari terminal Lumajang sampai kecamatan pasirian sangat ramai. sekarang, bahkan pernah saya melihat bus hanya ada 2 penumpang.

Bus yang hanya lewat jalur Utama
Sistem trasportasi untuk masyarakat di kabupaten Lumajang memang sekarang sudah beralih menjadi transportasi pribadi terutama yang rumahnya tidak dilewati angkutan umum ataupun jauh dari jalan utama. Artinya, masyarakat lebih senang dan nyaman bila menggunakan trasportasi pribadi. Hal ini memang sulit bahkan tidak dapat diubah. Karena, masyarakat lumajang banyak yang bekerja di kota,namun rumahnya di daerah yang tidak tersentuh jalur transportasi umum seperti Bus. Nah, dengan kenyataan ini memang rasanya sulit untuk menggunakan kembali jalur kereta api yang dulu ada di Lumajang sebagai sarana trasportasi umum. Kebanyakan masyarakat lebih suka bepergian dengan sepeda motor. Dalam hal ini kita tidak bisa menyalahkan masyarakat, karena terkadang tujuan mereka bukan dari desa ke kota, namun desa ke desa. Sehingga lebih efisien bila menggunakan sepeda motor/kendaraan pribadi

Lalu, kenapa saya posting seperti ini,??
JIka ada pertannyaan seperti yang ada di judul, saya akan jawab (YA)

namun bukan untuk trasportasi orang (passenger) tapi untuk transportasi barang yang satu ini
sumber http://ansirk.student.umm.ac.id


Memang sudah tidak bisa dipungkiri kalau distribusi pasir di Lumajang sendiri punya banyak masalah.  Mulai dari jalan yang rusak terus. Meski sudah diperbaiki berkali-kali, sempat terpikir kalau pembuatan jalan di Lumajang memang ada yang aneh, tapi positif thinking aja deh sama PU. Tapi memang masalah jalan ini masalah besar, bahkan pernah ada lubang cukup mengganggu di jembatan kali mujur. Tak pelak, jalan yang rusak ini sudah menimbulkan banyak korban, luka maupun jiwa.
Jalan Rusak dan Truk Pasir (sumber: titiknolkm.com)
 Sampe dibikin gini juga sama warga :D

Sumber: yosowilangun.blogspot.com
Polusi debu, suara, pasir juga kerap terjadi. hal ini karena dalam pendistribusiannya menggunakan truk tronton berukuran besar. Jujur saja, terkadang saya agak terganggu dengan kehadiran truk-truk besar ini. Selain itu, pasir yang terkadang jatuh ke jalan juga bisa memperbesar resiko selip pada roda kendaraan juga karena kecepatan yang pelan, akan sulit untuk  cepat sampai tujuan karena tidak mudah menyalip truk pasir di jalan Pasirian-Lumajang. tentu saja ini berdampak pada kenaikan resiko kecelakaan.

Jadi sepertinya fungsinya dari kereta apinya saja yag dirubah, semula penumpang, jadi pasir. Pasir kemudian didistribusikan ke suatu tempat untuk ditimbun. Setelah itu terserah perusahaan mana yang mau beli

Kereta Pengangkut Pasir. (sumber: kentucky.com)

Tapi... jika ini dilakukan, akan banyak juga dampak yang ditimbulkan. Terutama pada naiknya pengangguran. tentunya para supir-supir tidak dibutuhkan lagi untuk pendistribusian. Dan juga saya terkadang melihat ada aktifitas di luar area tambang yang menyangkut pasir. Nah, itukan juga menyerap pekerja, kalau distribusi dengan truk sudah ditiadakan, maka pekerjaan mereka juga tiada. Apalagi bangunan liar milik penduduk yang sudah terlanjur bertahun-tahun berdiri di atas tanah PT KAI. Bisa saja PemKab tetap mempekerjakan para penambang pasir tradisional disana.

Yah memang tidak ada pilihan tanpa konsekuensi. Sekarang tinggal bagaimana pemerintah mengambil sikap. Tapi memang kalau dilihat dari keadaan sekarang ini, sangat mustahil untuk mengaktifkan kembali jalur kereta api di lumajang. Tapi suatu hari di masa depan? entah

dan satu lagi, post ini didasarkan pandangan saya sebagai masyarakat Lumajang yang tinggal di daerah sekitaran barat daya Lumajang. Kalau pendapat anda..????

Komentar

  1. sangata setuju untuk di aktifkan kembali meningat majunya pariwisata luamajng

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima Kasih atas umpan balik anda
Saran membangun sangat dibutuhkan untuk kelangsungan blog ini
"Lumajang Atib Berseri"

Postingan populer dari blog ini

Pura Mandara Giri Semeru Agung

Pemandian Joyokarto (Ds.Jokarto - Lumajang)

Rangka manusia