Tari kuda kencak (khas LUMAJANG loh...)
Suara terompet membahana kesetiap penjuru bumi siang itu diiringi dengan musik gamelan. Tak sekian lama muncullah sepasang kuda yang dihiasi kain warna-warni serta tak ketinggalan pernak-pernik sehingga menimbulkan suara gemrincing begitu kaki kuda mulai melangkah. Setelah sampai di tempat hajatan biasanya kuda langsung berjalan berputar-putar sambil berdiri bergantian menghadap ke segala arah, sontak penonton terkejut sekaligus bertepuk tangan sehingga suasana menjadi begitu meriah. Itulah
sekedar gambaran hajatan kuda kencak yang khususnya di kabupaten Lumajang sangat terkenal.
Biasanya kuda kencak itu dipertontonkan bila ada orang punya hajatan mengkhitan anaknya. Dimana sang anak akan dinaikkan kuda kencak bersama-sama saudara saudaranya. Lebih dari 2 ekor biasanya orang akan menyewa kuda kencak, terkadang sampai 10 ekor, tergantung kemampuan finansial serta anak yang akan dinaikkan kuda kencak. Dan sekarang orang-orang mulai bisa menyiasati agar “enteng di kantong” yaitu dengan cara urunan antara si tuan rumah dan orang tua yang anaknya yang akan dinaikkan kuda sesuai dengan kesepakatan mereka.
Terkadang orang disamping mendatangkan jaran kencak juga mendatangkan grup Reog Ponorogo serta Gelipang (mengenai reog dan gelipang akan diposting dilain tempat). Di kabupaten Lumajang banyak terdapat beberapa grup jaran kencak diantaranya grup sambung tresno, baru muncul, baru timbul dll yang kesemuanya itu tersebar di beberapa kecamatan terutama di daerah mayoritas suku madura.
Atraksi kuda kencak
Rombongan datang ke tempat hajatan kira-kira pukul 10.00. Lalu salah satu kuda diajak ketempat terop/tenda untuk menyapa orang hajat, sementara kuda yang lainnya dihias dengan pernak-pernik dan beberapa asesoris yaitu berupa manik-manik, bulu burung merak, serta kain penutup dan pelana kuda yang dihiasi dengan beragam warna mencolok.
Setelah kuda dihias ganti anak yang akan naik kuda yang sering disebut kemanten itu diberi make up dan pakaian warna warni, begitu juga penuntun kuda ikut berdandan. Setelah itu semua selesai, barulah dimulai atraksi kuda kencak yang diawali dengan dua kuda saling berhadapan dan saling menari mengikuti irama gamelan, kemudian diselingi dengan tarian remo dan tradisi sumpingan yaitu pemberian uang dari beberapa tamu juga saudara dan kerabat si punya hajat sebagai penghormatan kepada tuan rumah yang diletakkan di sebuah baki atau talam dimana uang tersebut nantinya diambil oleh si penari remo. Setelah pertunjukan tarian remo usai baru kemudian kuda masuk ke dapur tuan rumah untuk minta minum kopi baru kemudian dilanjutkan dengan acara ”temangan” dimana terdapat satu/dua kuda dan penuntunnya yang menyanyikan lagu dan pantun berbahasa madura dan terkadang diselingi dengan lawakan khas jaran kencak.
Gaya menari yang unik
Diantara gaya atraksi kuda kencak yang membuat pengunjung kuda kencak sampai tertawa terpingkal-pingkal adalah cara menari penuntun kudanya yaitu dengan mempermainkan kopiah hitam digerakkan ke kiri-kanan serta depan-belakang dengan menggeleng-gelengkan / mengangguk-anggukkan kepala mereka namun kopiah yang dipakai tidak sampai jatuh walaupun tidak diikat dengan tali atau apa saja, pernah penonton tidak percaya meminta untuk membuka kopiahnya mungkin diikat di rambutnya ternyata setelah dilepas kopiah di kepalanya tidak ada seutas talipun di situ. Ketika pertunjukan telah usai baru kemudian kuda kencak diarak keliling kampung mengunjungi kerabat dekat si punya hajat dan para perangkat desa yang biasanya setelah tiba di tempat yang dikunjungi anak-anak yang naik kuda diturunkan dan diberi uang saku sementara sang kuda melakukan atraksi di rumah itu juga, tak lupa pula terkadang para penari diberi konsumsi dan rokok serta uang saku oleh orang yang dikunjungi. Setelah semua rumah yang ditetapkan usai dikunjungi rombongan jaran kencak kembali ke terop untuk melanjutkan atraksinya, terkadang saking banyaknya rumah yang disinggahi (sampai 20 rumah) mereka kembali ke terop sampai malam. Ada tradisi yang berkaitan dengan kuda kencak yang mungkin perlu penelitian ilmiah yaitu orang membeli air liur kuda kencak yang diyakini bisa menyembuhkan penyakit step bila diusapkan di keningnya entah itu kebetulan atau tidak wallahu a’lam. Biasanya atraksi kuda kencak berakhir sekitar jam 12.00 malam.
sekedar gambaran hajatan kuda kencak yang khususnya di kabupaten Lumajang sangat terkenal.
Biasanya kuda kencak itu dipertontonkan bila ada orang punya hajatan mengkhitan anaknya. Dimana sang anak akan dinaikkan kuda kencak bersama-sama saudara saudaranya. Lebih dari 2 ekor biasanya orang akan menyewa kuda kencak, terkadang sampai 10 ekor, tergantung kemampuan finansial serta anak yang akan dinaikkan kuda kencak. Dan sekarang orang-orang mulai bisa menyiasati agar “enteng di kantong” yaitu dengan cara urunan antara si tuan rumah dan orang tua yang anaknya yang akan dinaikkan kuda sesuai dengan kesepakatan mereka.
Terkadang orang disamping mendatangkan jaran kencak juga mendatangkan grup Reog Ponorogo serta Gelipang (mengenai reog dan gelipang akan diposting dilain tempat). Di kabupaten Lumajang banyak terdapat beberapa grup jaran kencak diantaranya grup sambung tresno, baru muncul, baru timbul dll yang kesemuanya itu tersebar di beberapa kecamatan terutama di daerah mayoritas suku madura.
Atraksi kuda kencak
Rombongan datang ke tempat hajatan kira-kira pukul 10.00. Lalu salah satu kuda diajak ketempat terop/tenda untuk menyapa orang hajat, sementara kuda yang lainnya dihias dengan pernak-pernik dan beberapa asesoris yaitu berupa manik-manik, bulu burung merak, serta kain penutup dan pelana kuda yang dihiasi dengan beragam warna mencolok.
Setelah kuda dihias ganti anak yang akan naik kuda yang sering disebut kemanten itu diberi make up dan pakaian warna warni, begitu juga penuntun kuda ikut berdandan. Setelah itu semua selesai, barulah dimulai atraksi kuda kencak yang diawali dengan dua kuda saling berhadapan dan saling menari mengikuti irama gamelan, kemudian diselingi dengan tarian remo dan tradisi sumpingan yaitu pemberian uang dari beberapa tamu juga saudara dan kerabat si punya hajat sebagai penghormatan kepada tuan rumah yang diletakkan di sebuah baki atau talam dimana uang tersebut nantinya diambil oleh si penari remo. Setelah pertunjukan tarian remo usai baru kemudian kuda masuk ke dapur tuan rumah untuk minta minum kopi baru kemudian dilanjutkan dengan acara ”temangan” dimana terdapat satu/dua kuda dan penuntunnya yang menyanyikan lagu dan pantun berbahasa madura dan terkadang diselingi dengan lawakan khas jaran kencak.
Gaya menari yang unik
Diantara gaya atraksi kuda kencak yang membuat pengunjung kuda kencak sampai tertawa terpingkal-pingkal adalah cara menari penuntun kudanya yaitu dengan mempermainkan kopiah hitam digerakkan ke kiri-kanan serta depan-belakang dengan menggeleng-gelengkan / mengangguk-anggukkan kepala mereka namun kopiah yang dipakai tidak sampai jatuh walaupun tidak diikat dengan tali atau apa saja, pernah penonton tidak percaya meminta untuk membuka kopiahnya mungkin diikat di rambutnya ternyata setelah dilepas kopiah di kepalanya tidak ada seutas talipun di situ. Ketika pertunjukan telah usai baru kemudian kuda kencak diarak keliling kampung mengunjungi kerabat dekat si punya hajat dan para perangkat desa yang biasanya setelah tiba di tempat yang dikunjungi anak-anak yang naik kuda diturunkan dan diberi uang saku sementara sang kuda melakukan atraksi di rumah itu juga, tak lupa pula terkadang para penari diberi konsumsi dan rokok serta uang saku oleh orang yang dikunjungi. Setelah semua rumah yang ditetapkan usai dikunjungi rombongan jaran kencak kembali ke terop untuk melanjutkan atraksinya, terkadang saking banyaknya rumah yang disinggahi (sampai 20 rumah) mereka kembali ke terop sampai malam. Ada tradisi yang berkaitan dengan kuda kencak yang mungkin perlu penelitian ilmiah yaitu orang membeli air liur kuda kencak yang diyakini bisa menyembuhkan penyakit step bila diusapkan di keningnya entah itu kebetulan atau tidak wallahu a’lam. Biasanya atraksi kuda kencak berakhir sekitar jam 12.00 malam.
Komentar
Posting Komentar
Terima Kasih atas umpan balik anda
Saran membangun sangat dibutuhkan untuk kelangsungan blog ini
"Lumajang Atib Berseri"