Candipuro (diilhami dari nama Candi)
Assalamualaikum..
Kali ini kita akan membahas tentang salah satu wisata sejarah di lumajang
Ini adalah candi putri, ada yang sebut ini gedung putri / gedong putri
untuk kenapa candi ini disebut Candi Putri, akan kami bahas di episode selanjutnya, karena kekurangan info tentang candi ini
ok lah langsung aja
yo yo cekidot... cekot-cekot
-->
-->
-->
-->
-->
-->
Nah.. ternyata banyak tempat-tempat bagus disekitar kita.. makannya.. bumi harus dirawat dan dijaga...
And the last
-->
Wassalamualaikum wr wb
Kali ini kita akan membahas tentang salah satu wisata sejarah di lumajang
Ini adalah candi putri, ada yang sebut ini gedung putri / gedong putri
untuk kenapa candi ini disebut Candi Putri, akan kami bahas di episode selanjutnya, karena kekurangan info tentang candi ini
ok lah langsung aja
yo yo cekidot... cekot-cekot
-->
Sumber: Foxil.inc (penulis)
Candi Putri atau Candi Puro yang terletak di Dukuh Selorejo, Desa Klopo Sawit, Kecamatan Candipuro, Lumajang menyimpan cerita sejarah tersendiri. Namun, Sayangnya, kondisi candi kini telah rusak dan tak terurus.
Entah apakah karena tidak ada yang mengunjungi atau yang lainnya...
-->
CANDI ini terletak sekitar 5 kilometer ke arah utara dari Balai Desa Sumberejo dan terletak di areal persawahan, masuk Desa Kloposawit. Berada di ketinggian 310 meter di atas permukaan laut (dpl) di lereng sebelah timur gunung Semeru.
Bangunan utama candi kini sudah tak berbentuk lagi. “Sekitar 20 tahun lalu, saya sering bermain ke sini dan bangunannya masih berdiri. Saya lupa tepatnya kapan candi ini rata dan tinggal tumpukan bata seperti ini,” jelas Kepala Desa Sumberejo Bowo Prayitno. Padahal, keberadaan candi inilah yang kemudian mengilhami munculnya nama Kecamatan Candipuro.
Bangunan utama candi kini sudah tak berbentuk lagi. “Sekitar 20 tahun lalu, saya sering bermain ke sini dan bangunannya masih berdiri. Saya lupa tepatnya kapan candi ini rata dan tinggal tumpukan bata seperti ini,” jelas Kepala Desa Sumberejo Bowo Prayitno. Padahal, keberadaan candi inilah yang kemudian mengilhami munculnya nama Kecamatan Candipuro.
-->
Sumber: Foxil.inc (penulis)
Bangunan candi sebagian besar terdiri dari batu bata merah berukuran sedang dengan luas mencapai 12 meter persegi. Selain tumpukan batu bata merah, terdapat beberapa batu andesit sebanyak 7 buah yang merupakan pintu ambang masuk ke dalam candi. “Dulu sewaktu saya masih kecil, bangunannya masih berdiri. Tapi kemudian ambruk dan akhirnya hanya ditumpuk seperti ini,” katanya sambil menunjukkan tumpukan batu bata.
Saat ini, bangunan candi hanya dibatasi pagar kawat yang sudah karatan. Menurut Bowo, sejak bangunan candi roboh, banyak warga yang mengambil batu bata.Ada yang digunakan tambahan bahan bangunan rumah, ada pula yang digunakan untuk tungku.
Keberadaan candi ini juga memunculkan cerita-cerita menarik dan sedikit berbau mistis. “Kalau tumang (tungku)-nya pakai batu candi, nasi yang dimasak tidak mateng-mateng (masak). Jadi ada yang dikembalikan lagi ke kompleks ini,” katanya.
Menurut cerita juga, di dalam bangunan candi, konon terdapat sebuah gua yang sangat panjang. “Katanya tembus hingga laut utara Jawa,” tambahnya. Tapi, belum ada yang masuk ke dalam gua untuk membuktikan kebenaran cerita tersebut.
Sementara, kondisi sebelah selatan candi dengan jarak kira-kira 50 meter terdapat kubangan air yang dipenuhi rumput liar. Menurut Bowo, berdasarkan cerita yang dia dapatkan, kubangan ini dulunya merupakan kolam mandi yang airnya sangat jernih. “Berdasarkan cerita, kolam ini dulunya merupakan tempat mandi para putri Majapahit. Dan dipercaya jika mandi di kolam ini akan awet muda dan cantik,”
Saat ini, bangunan candi hanya dibatasi pagar kawat yang sudah karatan. Menurut Bowo, sejak bangunan candi roboh, banyak warga yang mengambil batu bata.
Keberadaan candi ini juga memunculkan cerita-cerita menarik dan sedikit berbau mistis. “Kalau tumang (tungku)-nya pakai batu candi, nasi yang dimasak tidak mateng-mateng (masak). Jadi ada yang dikembalikan lagi ke kompleks ini,” katanya.
Menurut cerita juga, di dalam bangunan candi, konon terdapat sebuah gua yang sangat panjang. “Katanya tembus hingga laut utara Jawa,” tambahnya. Tapi, belum ada yang masuk ke dalam gua untuk membuktikan kebenaran cerita tersebut.
Sementara, kondisi sebelah selatan candi dengan jarak kira-kira 50 meter terdapat kubangan air yang dipenuhi rumput liar. Menurut Bowo, berdasarkan cerita yang dia dapatkan, kubangan ini dulunya merupakan kolam mandi yang airnya sangat jernih. “Berdasarkan cerita, kolam ini dulunya merupakan tempat mandi para putri Majapahit. Dan dipercaya jika mandi di kolam ini akan awet muda dan cantik,”
-->
Sumber: Foxil.inc (penulis)
jelasnya. Karenanya, lanjut dia, dulunya banyak yang mandi di kolam tersebut untuk mempertahankan kecantikan. Sayangnya, kolam tersebut kini sudah tak bisa lagi digunakan mandi. Seluruh kolam yang cukup luas itu sudah tertutup rumput ilalang dan lumut. Warga sekitar juga jarang yang mengambil air dari tempat tersebut.
-->
Sumber: Foxil.inc (penulis)
Selain kedua lokasi tersebut..... Selain kedua lokasi tersebut, masih ada peninggalan lainnya. Yakni, berupa lingga yoni dari batu andesit 100 meter di arah utara candi. Yoni ini memiliki tinggi, panjang, dan lebar masing-masing 64 cm. sedangkan lingga memiliki diameter 16 cm. Bagian atas yoni pun sudah cuil dan patahannya banyak yang berserakan. Sedangkan pada lingga, pada bagian bulatannya juga patah. “Walau saya asli warga sini, saya tidak tahu pasti tentang candi ini,” ujarnya.
-->
Sumber: Foxil.inc (penulis)
Konon katanya patung ini dihancurkan oleh seorang kyai karena banyak orang yang melemparkan uang ke patung itu. Karena takut warganya terjerumus Syirik, akhirnya san Kyai menghancurkan patung tersebut
Tak lama kemudian sang Kyai dan keluarganya meninggal tanpa sebab entah mengapa sang Kyai dan keluarganya meninggal tiba-tiba. Tidak ada informasi yang jelas tentang hal ini
Sementara itu, berdasarkan data di Dinas Pendidikan Lumajang, hanya ada keterangan fisik material candi tanpa ada data yang lengkap soal candi tersebut. “Hanya tercatat jika bangunan candi ini pertama kali ditemukan pada tahun 1955,” ujar Suyadi, Kasi Kebudayaan. Candi tersebut, lanjut dia, diperkirakan dibangun pada jaman Kerajaan Majapahit pada kisaran tahun 1200-an
Dilain Pihak, terkait perawatan Candi Putri atau Candi Puro, Kabidpora dan kebudayaan Drs Rukin berdalih, jika perawatan candi merupakan kewajiban pemeirntah provinsi. “Kalau kabupaten anggarannya tidak ada. Beberapa kali kami ajukan selalu dicoret,” ujarnya.
Dilain Pihak, terkait perawatan Candi Putri atau Candi Puro, Kabidpora dan kebudayaan Drs Rukin berdalih, jika perawatan candi merupakan kewajiban pemeirntah provinsi. “Kalau kabupaten anggarannya tidak ada. Beberapa kali kami ajukan selalu dicoret,” ujarnya.
Yah itulah sala satu wisata sejarah yang kembali masih tidak terurus pemerintah Lumajang..
Semoga artikel ini dapat menggugah hati pemerintah untuk memajukan wisata ini..
And the last
Lokasi peninggalan purbakala di desa kloposawit ang jaraknya kurang lebih 2, km dari kantor kepala desa, yang letaknya ditengah – tengah tanah SSBM perhutani. Adapun peninggalan purbakala tersebut adalah dua jenis, yang terdiri dari :
- rumah gedung yang ditempati seorang putri dan oleh sebab itu disebut gedung putri.
- Arca yang berbentuk indah dan tidak jauh dari gedung putri, kurang lebih 200 M yang dibuat dari batu Ukir.
Gedung putri putri tersebut dan arca telah ditemukan oleh seorang penduduk penduduk pencari kayu pada tahun 1897, pada waktu itu lokasi tersebut merupakan hutan lebat, dan pada tahun 1904 terkena bencana alam banjir gunung semeru, sehingga gedung putri tersebut hanya roboh saja, yang sampai saat ini batu merahnya masih ada dan alat – alat lainnya telah hilang diambila orang – orang yang mengunjungi, sedangkan arcanya masih ada sampai sekarang.
Adapun kterangan Gedung putri tersebut menurut legenda sejarah sbb :
Gedung putri tersebut telah ditempati oleh seorang putri yang sangat cantik yang dijaga ketat oleh seorang pengawal dan tidak sembarang orang bisa masuk. Wilayah tersebut adalah dalam permerintahan BUPATI MAJANG TENGAH yang bernama “ MENAK KONCAR ” dan juga dibawah naungan MOJOPAHIT, tahun 1037 M. majang tengah adalah masuk kecamatan dampit kabupaten malang .
Menurut sejarah, putri tersebuttelah dicuri oleh seorang pencuri yang sanggat sakti mandraguna, dengan jalan menggali tanah disebalh utara pasar Candipuro (dibelakang pasar) yang istilanya dalam bahaa jawa “NGGUWO” sampai ke gedung putri sepanjang kurang lebih 1 KM yang berupa terowongan dibawah, tanah yang sampai saat ini masih ada.
Maling atau pencuri tersebut bernama “MALING AGUNA”
Adapun luas bangunan tersebut kurang lebih 180 M2 dengan batas – batas sebagai berikut :
- Sebelah utara : tanahnya pak tyas (SSBM)
- Sebelah selatan : tanahnya pak da’u (SSBM)
- Sebelah Timur : tanahnya Pak Suwarno (SSBM)
- Sebalah barat : tanahnya pak Jembadi (SSBM)
Nah.. ternyata banyak tempat-tempat bagus disekitar kita.. makannya.. bumi harus dirawat dan dijaga...
And the last
-->
Save our earth
Satukan Hati Hijaukan Bumi
Green My earth.. peace my heart…
NOTE: silahkan meng-copy gambar disini namun mohon untuk dicantumkan sumbernya,
Komentar
Posting Komentar
Terima Kasih atas umpan balik anda
Saran membangun sangat dibutuhkan untuk kelangsungan blog ini
"Lumajang Atib Berseri"